Usaha berbahan dasar cokelat semakin menjanjikan belakangan ini terutama di bulan Ramadhan dan menjelang Hari Raya Idul Fitri. Meskipun di tengah masa pandemi dan pelarangan mudik, bisnis makanan tetap ramai salah satunya karena budaya hantaran yang masih berlangsung. Teksturnya yang lembut dan enak di lidah membuat cokelat tidak pernah sepi penggemar.
“Minat konsumen akan cokelat tidak diragukan lagi. Berbagai menu makanan maupun minuman yang menggunakan bahan cokelat terbukti laris manis di pasaran. Peluang inilah yang dimanfaatkan oleh para pelaku usaha, sehingga mereka memilih cokelat sebagai usaha yang cukup menguntungkan,” papar Sri Utami, Marketing Manager PT Gandum Mas Kencana selaku produsen cokelat Colatta.
Meski produk cokelat import banyak beredar di pasaran, tidak menghalangi inovasi pelaku usaha dalam merebut hati penikmat cokelat. Berbagai kreasi unik baik dari segi kemasan yang eye catchy, bentuk cokelat yang beragam hingga rasa cokelat yang berpadu dengan bahan unik lainnya terus dikreasikan oleh para pelaku usaha UMKM.
Salah satunya Tinar Bakery. Pelaku usaha UMKM yang dimiliki oleh Tin Artini ini telah memulai usahanya sejak 2012. “Memulai usaha di bidang kue awalnya untuk menambah penghasilan dan membantu perekonomian keluarga besar. Selain modal usaha tidak besar, peluang usaha bakery dan cokelat memiliki segmen pasar yang luas dan keuntungannya cukup tinggi,” papar wanita yang akrab disapa Tini ini.
Bahan Cokelat Berkualitas
Terlepas dari kreasi unik dan inovatif, dalam menjalankan usaha agar sukses dan laris di pasaran tentu ada beberapa hal penting yang harus menjadi prioritas, salah satunya pemilihan bahan baku. Bahan baku yang berkualitas akan menjadi fondasi utama dalam menjalankan usaha yang berkelanjutan.
“Bahan baku cokelat yang umum digunakan adalah cokelat compound. Cokelat compound merupakan cokelat yang banyak diminati dan digunakan di pasar Indonesia. Dikarenakan suhu di Indonesia yang termasuk ke dalam iklim tropis, cokelat jenis compound lebih tahan dalam suhu ruang dan mudah digunakan. Untuk biaya produksi kue berbasis cokelat compound sangat terjangkau sehingga pelaku usaha bisa memiliki margin yang cukup besar,” ungkap Sri Utami yang akrab disapa Uut.
Varian cokelat yang paling fleksibel untuk dikreasikan adalah chocolate dark, salah satunya dari Colatta Dark Compound yang memiliki kualitas unggul. Produk ini memiliki rasa cokelat yang cukup strong dan tidak butuh penanganan khusus untuk menggunakannya. Cukup dilelehkan dengan teknik tim/au bain marrie, cokelat lalu siap dikreasikan menjadi berbagai aplikasi menarik.
“Konsisten memilih cokelat yang berkualitas menentukan mutu dari produk jual Tinar Bakery. Salah satunya Colatta Dark Compound yang sangat enak dibuat chocolate ganache. Warnanya mengkilap, kombinasi rasa bittersweet yang pas, dan saat diparut hasilnya baik serta tidak mudah hancur” ungkap Tini yang banyak menggunakan cokelat untuk topping brownies dan black forrest cake.
Colatta Dark Compound merupakan produk buatan Indonesia dari PT GMK yang banyak direkomendasikan untuk membuat ragam kreasi makanan karena mudah digunakan pada berbagai kue, aplikasi cetak, lapis dan isian serta dapat dipanaskan berulang kali dengan hasil akhir tetap mengkilap.
“Colatta Dark Compound tersedia dalam bentuk blok, chip, dan button yang sudah bersertifikat halal, tersertifikasi ISO 9001, ISO 22000, dan HACPP. Sertifikasi ini tentu menjadi jaminan mutu dan kualitas berbagai kreasi cokelat yang akan dibuat,” papar Uut.
Inovasi Produk Cokelat
Inovasi baru dan kualitas rasa dibutuhkan untuk memenangkan persaingan pasar. Cokelat banyak dijadikan bingkisan di hari-hari special salah satunya saat Ramadhan dan Idul Fitri.
“Kuncinya terus berinovasi dalam berkreasi untuk menarik hati penikmat cokelat. Bentuk cokelat, cookies dan cake menjadi out of the box lalu kemas dengan packaging yang menarik. Daya jual tentu akan semakin meningkat,” saran Tini yang berhasil meningkatkan pesanan 100% lebih banyak dibanding hari biasa.
Selain inovasi, gunakan strategi pemasaran yang tepat untuk mendukung penjualan. Teknologi digital bisa menjadi pilihan untuk mengenalkan kreasi produk cokelat hingga ke berbagai daerah untuk menjangkau peluang pasar yang lebih luas.